Breaking News

Kondisi Memprihatinkan Jembatan Cipari

Kondisi Memprihatinkan Jembatan Cipari
Sambangdesa.com / Lebak, Banten – Jembatan Cipari yang terletak di Desa Situmulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, mengalami kerusakan yang cukup parah, mengakibatkan akses vital yang menghubungkan dua desa terputus. Pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan ini.

Jembatan semi permanen yang menghubungkan Desa Gunungwangun dan Desa Situmulya kini dalam kondisi tak layak dilintasi. Material kayu yang digunakan sebagai penyanggah dan alas jembatan telah rapuh, membuatnya berpotensi membahayakan pengguna.

Kepala Desa Situmulya, Rukardi, mengungkapkan bahwa ia telah mengusulkan perbaikan kepada pemerintah daerah beberapa kali, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata.

“Jembatan ini merupakan akses utama bagi warga di dua desa, baik untuk membawa hasil panen maupun untuk anak-anak yang berangkat ke sekolah,” kata Rukardi pada Minggu (13/4/2025).

Jembatan Cipari, yang membentang di atas aliran Sungai Cipari, dibangun oleh pemerintah desa dengan bantuan warga setelah mengalami kerusakan akibat banjir bandang pada tahun 2023. Karena keterbatasan anggaran, jembatan tersebut hanya dapat dibangun dengan material kayu dan tidak secara permanen menggunakan baja.

“Kerusakan terjadi akibat banjir bandang pada tahun 2023. Kami telah mengusulkan perbaikan, namun hingga kini belum ada respon. Kami membangun jembatan sementara yang tidak memadai,” ujarnya.

Rukardi menegaskan pentingnya perbaikan jembatan tersebut, “Kami meminta pemerintah untuk segera membangun kembali jembatan ini, karena sangat dibutuhkan untuk aktivitas warga dan anak-anak yang bersekolah.”

Selain jembatan, Rukardi juga berharap agar kondisi jalan yang rusak di area tersebut dapat segera diperbaiki. Akses jalan merupakan salah satu jalur penting menuju Kasepuhan Cisitu.

“Akses jalan juga rusak. Usulan demi usulan telah kami sampaikan, tetapi belum ada perbaikan. Kami berharap pemerintah dapat merespon agar perekonomian warga tidak terhambat akibat infrastruktur yang rusak,” imbuhnya.

Rukardi menambahkan bahwa Pemerintah Desa tidak tidak ingin mengabaikan perbaikan, tetapi volume kerusakan yang cukup besar membuat anggaran desa tidak mencukupi.

“Kami berharap pemerintah dapat segera melakukan perbaikan,” tandasnya.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close