Kegiatan ini diinisiasi oleh Belly Rampengan, Hukum Tua (Kepala Desa) Werot, yang secara simbolis menyerahkan bantuan kepada warga. Setiap Kepala Keluarga menerima tiga bibit pohon rambutan dalam polybag, lima ekor ayam petelur, lima kilogram pakan ayam jenis HI-PRO-VITE, serta paku ukuran 3 cm seberat 2,5 ons.
“Kami ingin program ini tidak sekadar seremonial, tetapi betul-betul menyentuh kebutuhan masyarakat. Ketahanan pangan adalah kunci kesejahteraan dan kemandirian desa,” ungkap Rampengan.
Bantuan tersebut dibagikan langsung di kantor desa dan diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dari total 235 KK yang terdaftar di Desa Werot, sebanyak 188 KK telah menerima bantuan. Sementara itu, 47 KK lainnya akan tetap mendapatkan distribusi menyusul, karena belum sempat mengambil bantuan akibat kesibukan masing-masing.
Sekretaris Desa Werot menjelaskan bahwa seluruh bantuan telah didistribusikan ke desa pada hari Jumat sebelumnya. Total bantuan yang diterima mencakup 1.175 ekor ayam, 720 bibit pohon rambutan, 1.175 kg pakan ayam, serta 60 kg paku ukuran 3 cm.
Rampengan menekankan bahwa program ini bukan hanya tentang bantuan fisik, tetapi juga sebagai dorongan moral bagi warga untuk mengelola lahan tidur dan memanfaatkannya demi produksi pangan strategis yang berkelanjutan.
“Kami ingin masyarakat lebih mandiri dan produktif. Jika setiap keluarga bisa panen dari halaman rumah sendiri, itu sudah menjadi langkah besar untuk ketahanan pangan desa,” tegasnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, perangkat, dan warga, Desa Werot optimis dapat menciptakan lingkungan yang produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing di bidang pertanian dan peternakan.
Social Footer