Breaking News

Tradisi Junyung Pasaji dan Mangan Barema, Digelar Setiap Selesai Panen Raya

Tradisi Junyung Pasaji  dan Mangan Barema, Digelar Setiap Selesai Panen Raya
Sambangdesa.com / Sumbawa - Iring-iringan tradisi Junyung Pasaji membuka acara Mangan Barema di Desa Tatede, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada Senin pagi (22/7/2024).

Tradisi tahunan ini diselenggarakan setelah panen raya, dengan pusat kegiatan di Dusun Sedam yang diikuti oleh ratusan warga dari berbagai dusun. Kaum ibu, para gadis, dan pemuda setempat tampak membawa makanan menggunakan dulang dan lemar, sesuai dengan tradisi Junyung Pasaji, menuju Masjid Al-Amin. Makanan hasil bumi yang ditempatkan dalam dulang tersebut kemudian dibawa ke halaman masjid yang menjadi pusat kegiatan.

Makanan itu kemudian disantap bersama oleh semua yang hadir sebagai ungkapan syukur atas kelimpahan rezeki pascapanen raya.

Acara ini dihadiri oleh Bupati Sumbawa, Kapolres Sumbawa, perwakilan Dandim 1607 Sumbawa, pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Jarot-Ansori, sejumlah kepala OPD, Camat Lopok, Kapolsek, dan Danramil. Selain itu, para kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh budaya juga turut berpartisipasi.

Kepala Desa Tatede, Subadri, menjelaskan bahwa Mangan Barema digelar setiap selesai panen raya sebagai upaya memperkuat silaturahmi dan melestarikan budaya lokal.

"Alhamdulillah, masyarakat Desa Tatede, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa konsisten menggelar acara ini setelah panen raya untuk terus melestarikan budaya lokal," kata Subadri.

Sementara itu, Camat Lopok, Ifan Indrajaya, merasa bangga karena pejabat daerah bisa hadir dalam acara tersebut.

Menurut Ifan, Desa Tatede adalah desa budaya yang rutin melaksanakan tradisi ini sebagai bentuk syukur masyarakat atas rahmat dan rezeki dari hasil bumi, tanah, air, dan udara. Ia mengakui bahwa melaksanakan kegiatan ini tidak mudah, tetapi berkat kebersamaan yang terjalin, semuanya menjadi lebih mudah.

Ifan berharap tradisi ini dapat masuk dalam kalender wisata kabupaten maupun provinsi sehingga budaya ini dapat dikenal lebih luas dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya melestarikan budaya. Namun, ia berharap tradisi ini bisa lebih inovatif dengan menambahkan kegiatan seperti gotong-royong atau hal lainnya yang lebih bermanfaat untuk menunjukkan semangat kerja masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga mengingatkan untuk menjaga kondusivitas daerah terutama menjelang Pilkada serentak.

"Mari kita sukseskan agenda politik ini dengan bersama-sama menjaga kondusivitas daerah," ajaknya.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close