Sambangdesa.com / Ambon - Negeri Rutong di Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, kini telah menjadi desa wisata digital yang menerapkan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia (QRIS).
“Desa Siap QRIS adalah bentuk nyata dari upaya Pemerintah Negeri Rutong untuk mewujudkan Desa Pintar, yang dimulai sejak 2021, diikuti oleh kampanye keuangan inklusif berbasis digital dari Bank Negara Indonesia pada 2022, dan program Desa BRIlian pada 2024,” kata Raja Negeri Rutong, Reza Valdoa Maspaitella, di desa tersebut, Minggu.
Sebagai desa wisata di Indonesia, Negeri Rutong akan bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk pengembangan di bidang digitalisasi.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada lembaga dan masyarakat Negeri Rutong agar bertransaksi secara digital,” katanya.
Sebagai desa pintar pertama di Maluku, Pemerintah Negeri Rutong berupaya memaksimalkan digitalisasi melalui platform digital rutong.id, untuk mendukung Smart Government, Smart Business, dan Smart Community dengan dukungan dari Bank Indonesia.
Platform digital di Negeri Rutong akan tetap mengutamakan adat dan budaya untuk memajukan perekonomian masyarakat melalui teknologi digital.
Pengembangan “smart village” bertujuan untuk menghadapi tantangan dalam tata kelola pemerintahan, pengembangan SDM sebagai pusat pembangunan, komunikasi publik yang efektif dan terbuka, pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sektor ekonomi.
Dengan Desa Siap QRIS, proses digitalisasi sistem pembayaran akan dipercepat, tidak hanya untuk transaksi keuangan pemerintah desa, tetapi juga bagi pelaku usaha dan masyarakat luas.
Di masa depan, masyarakat dan pengunjung yang datang ke Negeri Rutong diminta untuk menyiapkan aplikasi mobile banking karena semua transaksi, termasuk pembelian produk UMKM, kunjungan ke destinasi eko wisata sagu, hingga parkir, akan menggunakan transaksi digital atau non tunai.
Desa Siap QRIS diharapkan menjadi momentum untuk memperluas digitalisasi sistem pembayaran, memperkuat ekosistem sistem pembayaran dengan instrumen, kanal, dan infrastruktur pembayaran digital, serta membangun sinergi antara dunia usaha dan masyarakat dalam implementasi dan kebijakan digitalisasi pembayaran.
“Selain itu, ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat dalam memahami dan memanfaatkan sistem pembayaran digital,” tutup Reza.
Social Footer