Breaking News

Menelusuri Sejarah Pura Pusering Jagat, Pura Tertua di Bali

Menelusuri Sejarah Pura Pusering Jagat, Pura Tertua di Bali
Sambangdesa.com / Gianyar - Pura Pusering Jagat merupakan salah satu dari enam pura utama dalam kepercayaan masyarakat Bali, yang disebut sebagai Sad Kahyangan. Pura ini dianggap sebagai salah satu penopang utama pulau Bali.

Pura Pusering Jagat terletak di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring. Nama "Pusering Jagat" berarti "pusat dunia." Pura ini berada di titik tengah Pulau Bali dan dulu menjadi pusat pemerintahan Bali kuno.

Menurut Tribun Bali, jero mangku Pura Pusering Jagat, Dewa Ngakan Putu Bagiana, mengatakan bahwa tidak ada catatan pasti mengenai tahun berdirinya Pura Pusering Jagat berdasarkan berbagai lontar yang telah dibacanya.

Meskipun demikian, diketahui bahwa Pura Pusering Jagat adalah pura tertua di Bali. Beberapa sumber memperkirakan pura ini didirikan pada abad ke-10, saat budaya Hindu mulai masuk dari Jawa ke Bali.

Lokasinya yang berada di pusat Pulau Bali menjadikannya sebagai poros kosmologi dunia dan pusat pemerintahan kerajaan Bali kuno.

Dalam lontar Kusuma Dewa, pura ini dipercaya sebagai tempat pertapaan Batara Amangkurat. Kata "pusering" berarti pusat, dan "jagat" berarti dunia, sehingga Pura Pusering Jagat dapat diartikan sebagai pura yang berada di pusat dunia. Mengutip dari baliprov.go.id, Pura Pusering Jagat juga dianggap sebagai pusat samudra (Pusering Tasik) dan tempat pemujaan Ida Bhatara Siwa. Di Pura Pusering Jagat terdapat banyak peninggalan purbakala dan palinggih, termasuk banyak arca kuno. Palinggih utama adalah Palinggih Ratu Pusering Jagat, dan ada juga Gedong Purusa yang mengandung simbol Purusa dan Pradana, digambarkan dengan alat reproduksi laki-laki dan perempuan.

Dalam ajaran Samkhya Yoga, Purusa dan Pradana adalah ciptaan pertama Tuhan (Iswara). Purusa adalah benih kejiwaan, sementara Pradana adalah benih kebendaan. Tuhan menciptakan kehidupan yang sejahtera melalui Purusa dan Pradana, sehingga para penguasa yang memuja di pura ini diharapkan mendapatkan kekuatan spiritual untuk menyeimbangkan eksistensi keduanya. Sinergi antara Purusa dan Pradana menciptakan berbagai sumber kehidupan untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin.

Pura Pusering Jagat juga mencerminkan konsep pluralisme karena di dalamnya terdapat banyak arca yang mewakili berbagai sekte agama Hindu. Pura ini menunjukkan bahwa para leluhur di Bali mampu mengharmoniskan berbagai sekte yang ada. Keberadaan berbagai arca tersebut menjadi simbol keharmonisan yang disatukan dalam pura ini.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close