Breaking News

Kemendes PDTT Berharap Transaksi TTGN XXV Mencapai Milyaran

Kemendes PDTT  Berharap Transaksi TTGN XXV Mencapai Milyaran
Sambangdesa.com / NTB - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, membuka acara Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) XXV di Islamic Center NTB, Kota Mataram, Senin (15/7/2024).

Acara tersebut juga dihadiri oleh para pemenang lomba Posyantek Desa Berprestasi dari seluruh Indonesia, para pemenang inovasi teknologi tepat guna, pemenang lomba SDGs desa, dan lainnya.

Abdul Halim menyampaikan bahwa dalam rangkaian acara ini akan dibahas berbagai topik, termasuk ekosistem pemasaran, bukan hanya produksi melalui teknologi tepat guna.

“Forum ini membahas banyak hal, termasuk ekosistem pemasaran. Kita tidak hanya berbicara tentang ekosistem produksi, tapi juga cara meningkatkan pemasaran,” ujarnya.

Abdul Halim mengungkapkan bahwa salah satu kunci sukses pemasaran adalah promosi. "Promosi adalah salah satu kunci pemasaran. Misalnya, ada kelompok tani yang membutuhkan sesuatu di daerah lain, tetapi karena kurang informasi, mereka tidak menemukannya," jelasnya.

"Forum ini bertujuan untuk menjembatani kebutuhan dengan solusinya," tambahnya.

Gus Menteri berharap bahwa TTGN di Lombok tahun ini akan menghasilkan transaksi ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Lampung pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,3 miliar.

"Mudah-mudahan di Lombok nanti transaksi lebih tinggi dibanding Lampung pada tahun lalu yang mencapai Rp2,3 miliar," harapnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Hassanudin, dalam sambutannya mengatakan bahwa NTB memiliki banyak inovasi sebagai bentuk implementasi teknologi tepat guna di daerah.

"Di NTB, berbagai inovasi teknologi tepat guna tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga mendorong ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya.

Ia mencontohkan penggunaan teknologi tepat guna di NTB seperti irigasi tetes di sektor pertanian, pengolahan air laut menjadi air minum di Gili, pengelolaan biogas dari kotoran sapi, dan pakan ternak dari limbah pertanian.

"Kemudian ada panel surya di daerah terpencil, inovasi pengelolaan sampah seperti kompos dan daur ulang plastik, serta mesin penggiling padi modern," tambahnya.

Selain itu, untuk membantu mempromosikan UMKM, NTB memiliki aplikasi "NTB Mall" yang berfungsi seperti toko online.

Hassanudin juga menyatakan bahwa pada tahun 2024, daerah tertinggal di NTB tidak ada lagi. Penurunan jumlah desa tertinggal terus terjadi dari tahun ke tahun.

"Berdasarkan Indeks Desa Membangun 2022, terdapat 55 desa tertinggal di NTB. Pada 2023, jumlahnya turun menjadi 7 desa. Alhamdulillah, pada 2024 tidak ada lagi desa tertinggal di NTB," ungkapnya.

Setelah upacara pembukaan di Islamic Center, seminar internasional diadakan di Bank NTB Syariah yang bersebelahan dengan Islamic Center. Acara ini berlangsung dari 15 Juli hingga 17 Juli 2024.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close