Ilustrasi Rumah Bundar Desa Zaman Perunggu di Inggris / Foto: Judith Dobie/Historic England via Live Science/Ilustrasi rumah di pemukiman Zaman Perunggu di Inggris |
Pemukiman ini diperkirakan telah berdiri sekitar tahun 850 sebelum Masehi. Menurut keterangan dari Universitas Cambridge, desa ini mengalami musibah kebakaran yang menghancurkan sebagian besar bangunan sekitar 3.000 tahun yang lalu dan akhirnya ditinggalkan oleh penduduknya.
Kehadiran desa kuno ini yang disebut sebagai 'Pompeii Inggris' tidak lain karena kemiripannya dengan kota Pompeii yang terkenal di Italia, di mana sebagian struktur masih terjaga oleh lingkungan sekitar.
Selama ekskavasi, arkeolog menemukan sisa-sisa empat rumah bundar besar yang dibangun di atas panggung, terbuat dari kayu, jerami, rumput, dan tanah liat yang terbakar. Di antara artefak yang ditemukan adalah tumpukan tombak, toples, kapak, hingga kalung manik-manik dari Denmark dan Iran.
Yang unik, ditemukan juga mangkuk tembikar dengan sisa-sisa bubur gandum yang dicampur dengan lemak hewani, serta tulang binatang dan spatula kayu. Selain itu, terdapat pula tekstil dari linen rami yang terawat dengan baik, serta berbagai artefak kayu berbentuk kotak dan mangkuk.
Kebakaran yang melanda desa tersebut sekitar 2.850 tahun yang lalu menyebabkan kerusakan besar dan meninggalkan desa sepenuhnya kosong. Meskipun penyebab pasti kebakaran tersebut tidak pernah diketahui, dugaan muncul bahwa serangan musuh bisa menjadi pemicunya, yang menjelaskan mengapa penduduk tidak pernah kembali untuk mengambil barang-barang mereka.
Para peneliti menemukan bahwa penduduk desa ini adalah ahli pembangun, yang kemungkinan telah membangun pemukiman baru di tempat lain setelah kejadian tragis tersebut. Melalui penelitian ini, mereka mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang arsitektur unik dan kehidupan sehari-hari di masa Perunggu.
Analisis bahan makanan yang ditemukan, seperti sari daging yang digunakan sebagai topping bubur, memberikan gambaran tentang kebiasaan makan penduduk desa pada zaman itu.
Bahkan, temuan tengkorak manusia yang dihaluskan menunjukkan praktik penghormatan terhadap yang telah meninggal. Semua ini memberikan pengetahuan baru yang berharga tentang kehidupan pada masa itu, memperkaya pemahaman kita tentang masa lalu yang jauh.
Social Footer