Sambangdesa.com / Lembata - Warga di dua desa yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadapi kesulitan mendapatkan pasokan air bersih akibat tersebarnya abu vulkanik dari Gunung Ile Lewotolok.
Camat Ile Ape Timur, Nikolaus Ola Watun, mengungkapkan bahwa dua desa yang terdampak abu vulkanik adalah Jontona dan Todanara. Air di kedua desa tersebut telah terkontaminasi oleh abu vulkanik, kata Nikolaus saat dihubungi melalui telepon, Senin (4/3/2024).
Nikolaus menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa mengandalkan pasokan air tangki yang harus didatangkan dari Kota Lewoleba. Meskipun aliran lava dari Gunung Ile Lewotolok menuju ke arah kedua desa tersebut, belum ada instruksi evakuasi yang dikeluarkan bagi warga.
Menurutnya, hal ini disebabkan karena berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, tidak terjadi penambahan jarak luncur aliran lava menuju dua desa tersebut.
"Saat ini, aliran lava masih dalam kondisi aman, namun kami tetap mengimbau agar warga tetap waspada," ujar Nikolaus.
Dalam laporan yang disampaikan oleh PGA Ile Lewotolok, pada periode pengamatan Senin (4/3/2024) dari pukul 00.00 hingga 06.00 Wita, gunung api yang memiliki ketinggian 1423 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami sebanyak 87 kali gempa embusan.
Jenis gempa yang terjadi meliputi lima kali gempa tremor nonharmonik, satu kali gempa hybrid, dua kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh. Teramati juga adanya asap kawah dengan tekanan lemah berwarna putih dan kelabu, memiliki intensitas sedang hingga tebal, serta mencapai ketinggian 300-700 meter di atas puncak kawah.
Selain itu, terdengar juga suara gemuruh atau dentuman lemah. Pengamatan juga mencatat adanya aliran lava baru yang bergerak ke arah tenggara dengan jarak luncur sekitar 300-600 meter.
Social Footer