Hal ini juga mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. Klasifikasi pembangunan desa ini akan mempengaruhi susunan organisasi pemerintah desa.
1. Desa Swadaya
Desa swadaya merupakan desa yang pola kehidupannya masih bersifat tradisional. Ciri-ciri dan contoh desa swadaya antara lain:
a. Adat istiadat yang masih bersifat mengikat terhadap kehidupan manusia.
b. Jenis mata pencaharian penduduk pada umumnya sejenis homoger dan hasilnya untuk kebutuhan rumah tangga sendiri.
c. Hubungan antarmasyarakat terjalin sangat erat dan pengawasan sosialnya menjadi tanggung jawab keluarga.
d. Sarana dan prasarana kehidupan masih sangat kurang.
d. Perangkat yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga tidak dapat menunjang produktivitas.
2. Desa Swakarya
Kedua ada desa swakarya atau desa yang sedang mengalami transisi, yaitu perubahan dari desa swadaya ke desa swasembada. Berikut beberapa ciri-ciri dan contoh dari desa swakarya:
a. Mulai ada penambahan jenis mata pencaharian sehingga menjadi bermacam-macam (heterogen). Hal ini juga berpengaruh terhadap bertambahnya lapangan pekerjaan.
b. Teknologi sederhana mulai muncul, sehingga meningkatkan produktivitas.
c. Adat istiadat mulai mendapat pengaruh dari luar dan mempengaruhi pola berpikir.
d. Sarana dan prasarana kehidupan mulai meningkat.
3. Desa Swasembada
Terakhir ada desa swasembada. Desa ini adalah desa yang telah mengalami banyak kemajuan di setiap bidang. Di bawah ini terdapat beberapa ciri dan contoh desa swasembada:
a. Adat istiadat sudah tidak lagi mengikat terhadap kehidupan manusia.
b. Hubungan antarmasyarakat bersifat rasional.
c. Terdapat teknologi modern yang dapat mendorong peningkatan produktivitas.
d. Mata pencaharian penduduk desa menjadi lebih beraneka ragam.
e. Sarana dan prasarana sudah mulai lengkap
Social Footer