Breaking News

Desa Ollolai Mengundang Digital Nomad untuk Tinggal di Sana Tanpa Biaya

 

Desa Ollolai Mengundang  Digital Nomad untuk Tinggal di Sana Tanpa Biaya
Sambangdesa.com / Italia - Ollolai, sebuah kota kecil di Sardinia, Italia, mengundang pekerja jarak jauh atau digital nomad untuk tinggal di sana tanpa biaya akomodasi. Pekerja lepas ini dapat memilih antara tidur di perbukitan yang tenang atau di rumah dengan lingkungan yang damai selama tiga bulan tanpa biaya sewa.

Tawaran menarik bagi pekerja nomad ini menjadi kenyataan berkat inisiatif baru di Sardinia. Salah satu pekerja jarak jauh pertama yang memanfaatkan tawaran ini adalah Clarese Partis, seorang desainer perangkat lunak berusia 39 tahun dari Los Angeles, Amerika Serikat. Ia sengaja meninggalkan kebisingan kota besar untuk menjalani hidup di Sardinia. Setelah mendarat di pulau tersebut minggu lalu, ia tinggal di kota kecil Ollolai.

"Perubahan lokasi sangat diperlukan bagi saya," katanya seperti yang dikutip oleh Euronews pada tanggal 15 September 2023.

Ollolai mungkin bukan destinasi wisata yang terkenal, tetapi kota ini dikelilingi oleh keindahan alam, udara segar, pegunungan yang memukau, dan pantai yang indah, yang memberikan Partis kesempatan untuk menemukan kenyamanan, ketenangan, dan gaya hidup yang lebih santai.

Ollolai terletak jauh dari garis pantai populer yang sering kali dipadati wisatawan di Italia. Kota ini seolah-olah berada dalam gelembung waktu dengan warisan budaya yang masih sangat kental dalam kehidupan sehari-hari penduduknya.

"Sayangnya, populasi Ollolai mengalami penurunan. Dalam 100 tahun terakhir, jumlah penduduknya menyusut dari 2.250 menjadi 1.300 orang. Penurunan ini merupakan masalah serius yang dihadapi Italia selama bertahun-tahun dan dianggap sebagai darurat nasional. Bahkan pada tahun 2022, tercatat pertumbuhan populasi terendah dalam sejarah," ungkapnya.

Italia telah berupaya keras untuk menarik pengunjung, baik yang datang dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Mereka bahkan mengeluarkan kebijakan menjual rumah dengan harga €1 (sekitar Rp16.500) untuk menarik penduduk dari seluruh dunia. Ollolai turut serta dalam kebijakan ini, berharap orang asing akan berinvestasi dalam pembangunan kota ini.

Wali Kota Francesco Columbu mengungkapkan bahwa pemerintah setempat meluncurkan program "Work from Ollolai" dan berencana untuk mengubah kota ini menjadi pusat bagi digital nomad, dengan alokasi investasi sebesar €20.000 euro (sekitar Rp328 miliar) untuk mewujudkannya.

Selama dua tahun ke depan, kota ini akan menyambut pekerja jarak jauh satu per satu selama tiga bulan (batasan bagi pengunjung non-Eropa tanpa visa). Para digital nomad dapat mendaftar secara online hingga akhir Desember.

Bagi mereka yang mencintai kehidupan pedesaan, Ollolai adalah tempat yang sempurna. Para pekerja yang ingin tinggal di sana akan mendiami rumah-rumah yang dulunya digunakan oleh petani dan penggembala, yang telah diubah menjadi tempat dengan koneksi internet berkecepatan tinggi.

Masyarakat setempat sangat ingin berinteraksi dengan pengunjung dan akan mengundang mereka untuk bergabung dalam pameran dan festival lokal. "Penduduk setempat sangat ramah dan hangat," kata Partis, "dan mereka tidak mencoba menjual sesuatu kepada wisatawan seperti yang terjadi di tempat-tempat wisata lainnya."

Pemerintah kota akan mengambil tanggung jawab atas pajak sewa, utilitas, tagihan, dan layanan untuk para nomad ini, tetapi biaya transportasi menjadi tanggung jawab mereka sendiri.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tawaran ini tidak sepenuhnya gratis. Veronica Matta, ketua asosiasi kebudayaan lokal Sa Mata, menjelaskan bahwa pekerja harus memberikan kontribusi selama tinggal di sana.

"[Para pekerja] harus memiliki bukti nyata sebagai digital nomad dan meninggalkan jejak kontribusi di akhir masa tinggal mereka, seperti mengadakan konferensi, menulis esai, melakukan penelitian, atau membuat dokumenter."

Matta menekankan bahwa para profesional jarak jauh dari berbagai bidang, mulai dari teknologi, media, keuangan, real estat, arsitektur, seni, penulisan, musik, ilmuwan, hingga akademisi, sangat diundang untuk mengajukan diri. Yang penting, mereka harus meninggalkan jejak berharga yang memperkaya budaya kota Ollolai di Sardinia ini.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close