Sambangdesa.com / Situbondo - Bagi para pelancong yang tertarik untuk menjelajahi Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo merupakan destinasi yang menarik. Desa yang masuk dalam 75 besar finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 ini merupakan desa penyangga taman nasional. Selain dekat dengan keindahan alam Baluran, desa ini juga menawarkan keberagaman dan toleransi.
"Di desa ini, tingkat toleransinya luar biasa. Keberagaman dirayakan dengan rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada Sabtu (12 Agustus 2023).
Hal ini tercermin dari pertunjukan tari yang ditampilkan, khususnya Tari Jagat Kahuripan. Tarian ini memadukan kesenian dari berbagai suku di Situbondo, termasuk tradisi Jawa, Osing, dan Bali.
Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo menawarkan berbagai kegiatan berbasis alam di Taman Nasional Baluran. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain mengamati satwa liar, fotografi, dan videografi. Menurut situs Jejaring Desa Wisata (Jadesta) pada Sabtu (12 Agustus 2023), tarifnya bervariasi, mulai dari Rp 600.000. Selain itu, ada juga paket untuk snorkeling, memancing, berkemah di Pantai Pandean, dan menjelajahi berbagai tempat wisata alam lainnya.
Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo terdiri dari empat dusun: Dusun Randuagung, Dusun Kendal, Dusun Jelun, dan Dusun Pandean. Masing-masing dusun memiliki budaya, tradisi, dan ritual yang dapat diikuti oleh para wisatawan. Banyak dari kegiatan ini, seperti "Petik Laut Pandean," "Sedekah Bumi Dusun Pandean," "Tumpeng Sewu" atau "Bersih Desa," "Ritual Budaya Masyarakat Dusun Jelun," dan "Tradisi Siram Dawet," merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi dan laut yang melimpah. "Petik Laut Pandean," misalnya, melibatkan praktik tradisional melemparkan sesaji ke laut oleh komunitas nelayan setempat.
Selain itu, "Sedekah Bumi Dusun Pandean" merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, yang melibatkan prosesi persembahan tumpeng yang diakhiri dengan berbagi isi tumpeng.
Selama "Tumpeng Sewu," masyarakat Desa Wonorejo melakukan prosesi tumpeng di perbatasan dusun, diikuti dengan doa lintas agama dan pertunjukan wayang kulit.
"Ritual Budaya Masyarakat Dusun Jelun" meliputi membawa makanan simbolis dan diakhiri dengan doa lintas agama. Sedangkan untuk "Tradisi Siram Dawet", warga desa membawa dawet ke Petilasan Mbah Pande dan menyiramkannya ke makam.
Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Desa Wisata Kebangsaan Wonorejo juga menyelenggarakan Festival UMKM Pandean, festival seni dan budaya, dan festival lampion.
Desa ini menyediakan fasilitas yang lengkap, seperti area parkir, aula pertemuan, toilet umum, kios cinderamata, musholla, tempat swafoto, Wi-Fi, dan tempat makan. Selain itu, tersedia pula berbagai homestay bagi wisatawan yang ingin menginap, antara lain Bima Homestay, SHS Joyo Homestay, Homestay Trisno, Homestay Diva, Homestay Kasman, Homestay Bama Indah, Homestay Baluran Indah, Homestay Forest Ranger, Homestay Buana, Homestay Imnasti, dan Homestay Damai. Setiap homestay memiliki fasilitas dan kapasitas yang berbeda-beda, dengan harga mulai dari Rp 200.000.
Social Footer