Sambangdesa.com / Bogor - Sofyan Sjaf, seorang pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menekankan betapa pentingnya kesiapan data desa yang akurat untuk menyambut kenaikan anggaran Dana Desa yang diperkirakan akan mencapai hingga mencapai Rp2 miliar. Kesiapan data desa yang akurat ini diharapkan dapat mendorong pembangunan desa.
"Saya merasa bersyukur bahwa Dana Desa meningkat menjadi Rp2 miliar, tetapi perlu diakui bahwa desa belum memiliki data yang akurat untuk mendukung pembangunan. Ini merupakan masalah yang saya lihat secara sosiologis dan aktual di lapangan," ujar Sofyan, yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia di IPB University, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Menurutnya, tanpa data desa yang kuat, pembangunan yang dilakukan tidak akan mencapai sasaran dengan tepat.
Ia menambahkan bahwa kelemahan data desa dalam mendukung pembangunan, termasuk perekonomian dan peningkatan sumber daya manusia (SDM), dapat terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 72,91, meningkat sebesar 0,86 persen dibandingkan tahun 2021.
"IPM desa masih di bawah 70, berada dalam kategori sedang-rendah. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat data desa sebagai koridor utama dalam mengidentifikasi prioritas," tambahnya.
Sofyan menyatakan bahwa kenaikan Dana Desa menjadi Rp2 miliar harus berfungsi untuk meningkatkan layanan dasar, termasuk pendidikan, kesehatan, perekonomian, elektrifikasi, dan perbaikan rumah yang tidak layak huni.
Untuk menghadapi tantangan di masa depan, ia menyarankan agar Dana Desa dapat digunakan untuk memperkuat sumber daya desa yang memiliki potensi dan kemampuan berpikir yang cerdas.
"Sumber daya tersebut harus bekerja sama dengan perguruan tinggi lokal, dan jika memungkinkan, memberikan beasiswa. Dengan demikian, hal itu akan memberikan dampak yang signifikan bagi desa, dan akan lahir peluang baru dari desa," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menyatakan bahwa penyaluran Dana Desa telah meningkatkan cakupan program pembangunan desa di seluruh Indonesia.
Abdul Halim mengungkapkan bahwa pagu Dana Desa untuk tahun 2023 mencapai Rp68 triliun, dan hingga 19 Juni 2023, sekitar Rp30,97 triliun Dana Desa telah disalurkan ke 72.620 desa.
Dana Desa telah digunakan untuk berbagai upaya peningkatan perekonomian desa, seperti pembangunan dan perbaikan jalan sepanjang 1.399 km, pembangunan jembatan dengan total panjang 6.269 meter, pendirian 34 pasar desa, 13 embung, 248 unit irigasi, 22 badan usaha milik desa (BUMDes), sembilan dermaga perahu, dan 326 unit penahan tanah.
Selain itu, Dana Desa juga telah digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, seperti pembangunan 143 fasilitas olahraga, 3.393 sarana air bersih, 457 sumur, 730 MCK (Mandi, Cuci, Kakus), dan drainase dengan panjang total 136.430 meter. Dana Desa juga telah mendukung penyelenggaraan 149 pendidikan anak usia dini, 150 posyandu, dan 1.396 polindes.
Social Footer