Sambangdesa.com / Jakarta - Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menegaskan pentingnya kerjasama antar desa di ASEAN sebagai kunci untuk mengangkat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Badan Usaha Milik Desa.
Dalam ASEAN Rural Culture Expo yang digelar di Yogyakarta pada 26 Juli 2023, menteri tersebut menyatakan bahwa produk-produk dari desa-desa di negara ASEAN, seperti Filipina, Vietnam, Laos, Thailand, dan Myanmar, dipamerkan dalam upaya membangun jaringan kerjasama antar desa di kawasan tersebut.
Tujuan diadakannya ASEAN Rural Culture Expo adalah untuk memfasilitasi kerjasama antar desa di ASEAN dan meningkatkan pertukaran ekonomi serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di antara negara-negara anggota. Pameran tersebut menampilkan puluhan produk desa dari berbagai perwakilan negara ASEAN, termasuk produk UMKM lokal, paket wisata, dan produk-produk lainnya.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyatakan bahwa semangat dan kolaborasi yang ditunjukkan dalam ASEAN Rural Culture Expo memberikan harapan bahwa kerjasama antar desa di ASEAN dapat menjadi pendorong utama dalam mencapai kemajuan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah ASEAN.
Presiden Indonesia menargetkan untuk menurunkan kemiskinan ekstrim hingga nol pada tahun 2024, dan menteri berharap komponen desa wisata dapat berperan dalam mencapai tujuan tersebut.
Jika semua komponen penggerak ekonomi tingkat desa diimplementasikan, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar optimis bahwa target nol persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 dapat tercapai.
Pemanfaatan dana desa dan program padat karya juga menjadi faktor penting dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Desa wisata dan pemanfaatan dana desa untuk program padat karya diarahkan untuk membantu kelompok rentan dan miskin ekstrem.
Menteri menggarisbawahi peran Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) sebagai kunci untuk mempertahankan capaian nol persen kemiskinan ekstrem. BUMdes memiliki potensi untuk mendukung perekonomian lokal dan memberdayakan masyarakat desa.
Selain itu, setelah ASEAN Rural Culture Expo, Kemendes berencana untuk menindaklanjuti beberapa poin penting untuk memastikan bahwa kerjasama antar desa di ASEAN tidak hanya berhenti pada tingkat seremonial. Rencana tersebut mencakup pertukaran produk desa wisata, program one village one product, dan pengembangan desa digital sebagai fokus kerjasama ke depan.
Acara ASEAN Rural Culture Expo ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari berbagai instansi pemerintah dan organisasi terkait. Para peserta acara termasuk Chairman SOMRPDE Indonesia yang juga Dirjen PDP Kemendes Sugito, Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Himawan Hariyoga Djojokusumo, Direktur Utama BPD DIY Santoso Rohmad, Wakil Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Achmad Syamsudin, serta para Direktur Utama dan Direksi Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia dan para Kepala Dinas PMD Provinsi dan Kabupaten.
Dengan adanya kerjasama antar desa di ASEAN, diharapkan bahwa sektor UMKM dan Badan Usaha Milik Desa dapat berkembang dan berkontribusi pada perekonomian lokal. Melalui pertukaran ekonomi dan peningkatan Sumber Daya Manusia, negara-negara ASEAN dapat mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan mengentaskan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Social Footer