Sambangdesa.com / Yogyakarta - Sebanyak 9 Desa/Kampung Wisata di kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Borobudur Yogyakarta Prambanan (B-Y-P) telah melakukan langkah kolaborasi nyata dalam pengembangan desa/kampung wisata.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara desa wisata dengan kalangan akademisi dan industri perhotelan dilakukan secara serentak di Yogyakarta pada Jumat, 14 Juli 2023, dan disaksikan langsung oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf.
Berikut adalah 9 desa/kampung wisata di kawasan B-Y-P yang berhasil mewujudkan kolaborasi dengan industri perhotelan:
1. Kampung Wisata Patehan, Yogyakarta dengan Emersia Malioboro, Yogyakarta
2. Kampung Wisata Warungboto dengan De Laxton Hotel, Yogyakarta
3. Kampung Wisata Cokrodiningratan, Yogyakarta dengan Griya Sentana Hotel, Yogyakarta
4. Kampung Wisata Kadipaten, Yogyakarta dengan Grand Zuri Malioboro, Yogyakarta
5. Kampung Wisata Rejowinangun, Yogyakarta dengan Whyndam Garden, Yogyakarta
6. Kampung Wisata Pakualaman, Yogyakarta dengan Cangkringan Villa, Yogyakarta
7. Kampung Wisata Sosromenduran dengan Cavinton Hotel, Yogyakarta
8. Desa Wisata TanjungSari, Magelang dengan Mendut Taman Sari Resort & Restaurant, Magelang
9. Desa Wisata Bugisan, Klaten dengan Ramada by Wyndham Yogyakarta
Penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari kegiatan pendampingan yang merupakan tahap lanjutan dari sosialisasi dan pelatihan dalam program Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW).
Program KSW telah dilaksanakan sejak tahun 2022 oleh Kemenparekraf/Baparekraf di 65 Desa Wisata pada 6 Destinasi Pariwisata Prioritas dengan dukungan penuh dari Bank Dunia.
Dalam fase pendampingan, desa/kampung wisata memiliki kesempatan untuk merealisasikan proyek pengembangan desa wisata yang telah disusun sebelumnya dengan bantuan praktisi dan akademisi berpengalaman yang sesuai dengan potensi wisata masing-masing.
Antonius Sasongko, Local Champion Kampung Wisata Patehan, Yogyakarta, mengapresiasi program pendampingan KSW yang telah memfasilitasi kolaborasi desa/kampung wisata dengan pihak lain dalam pengembangan kampung wisata, terutama dalam peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan paket wisata.
Dedi Hamudi, Local Champion Desa Wisata Tanjungsari, Magelang, menjelaskan bagaimana kesepakatan ini mendukung promosi paket wisata desanya. Kesepakatan kerja sama ini memberikan kemudahan dan peluang besar bagi promosi dan berjalannya paket wisata di desanya.
Rudi Riono, Local Champion Desa Wisata Bugisan, Klaten, menyatakan bahwa kerja sama dengan hotel mendukung penjualan paket wisata dan produk kreatif desanya. Melalui kolaborasi tersebut, pihaknya dapat memberikan penawaran produk kuliner dan paket wisata kepada hotel dan restoran, serta mempromosikan keunikan dan kuliner khas desa wisata kepada para tamu yang menginap.
Program KSW yang menghadirkan narasumber dari kalangan industri dan asosiasi, seperti I Ketut Suabawa, mendorong kolaborasi desa wisata dengan industri perhotelan, dan keberlanjutan program ini menjadi tujuan dari berbagai aksi kolaborasi selama program berlangsung.
Diharapkan kolaborasi seperti ini dapat mendorong keterlibatan lebih jauh dari para praktisi dan industri lokal untuk memastikan dampak positif program KSW. Kolaborasi antara kampung wisata sebagai Community, industri sebagai Business, dan kampus sebagai Academic harus solid, dengan dukungan dari kebijakan pemerintah dan proses pemasaran/publikasi, untuk mewujudkan pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia.
Social Footer