Sambangdesa.com / Wadas Purworejo - Isu mengenai Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang akan dibuka kembali untuk akses tambang kembali mencuat. Pada kali ini, Desa Wadas kembali dilanda banjir di jalan desa, pemukiman, dan tempat ibadah pada Sabtu (8/7) sore. Banjir yang membawa material berupa lumpur diduga terkait dengan pembukaan akses menuju lokasi penambangan untuk material Bendungan Bener.
Seorang warga menyampaikan bahwa sebelum banjir terjadi, Desa Wadas telah mengalami hujan lebat. Sementara itu, beberapa lahan hijau telah dibuka untuk kegiatan pertambangan batuan andesit. Akibatnya, air langsung mengalir ke pemukiman dan jalan di sekitarnya. Genangan air yang bercampur lumpur dan material lainnya menghambat aktivitas warga di wilayah yang terdampak.
Kondisi tersebut menyebabkan jalan menjadi tidak kondusif, namun dengan kerja bakti warga, jalan akhirnya dapat dilalui kembali. Ini bukanlah kejadian pertama, sebelumnya banjir serupa juga terjadi pada bulan Maret setelah dilakukan pembukaan lahan untuk proyek Bendungan Bener Purworejo.
Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) menyebutkan bahwa banjir ini adalah salah satu dampak dari eksploitasi lahan yang terjadi. Hal ini dikonfirmasi oleh Talabudin, perwakilan Gempadewa, dalam pernyataan tertulis.
"Bencana banjir terjadi lagi di Wadas. Inilah alasan mengapa kami menolak rencana penambangan andesit," tulisnya seperti dilansir oleh Tempo. Bahkan saat musim kemarau, hujan lebat saja sudah mampu menyebabkan banjir di Wadas, apalagi jika memasuki musim hujan.
Bencana banjir dapat semakin parah jika rencana pemerintah untuk menambang batuan andesit di Desa Wadas dilaksanakan. Perlu dicatat bahwa izin penetapan lokasi tambang (IPL) di Wadas telah berakhir pada 7 Juni 2023. Penambangan batuan andesit ini direncanakan untuk digunakan sebagai bahan utama dalam pembangunan Bendungan Bener.
Social Footer