Berdasarkan pengamatan di lapangan, banyak ditemukan toko klontong kalah bersaing dengan toko online atau market place. Toko online banyak memberikan kemudahan berbelanja bagi para pelanggannya, sementara toko klontong masih bertahan dengan caranya yang masih konvensional.
Kondisi seperti itu membuat toko klontong menghadapi tantangan yang luar biasa. Jika toko-toko tersebut tidak segera beradaptasi dengan cara baru atau gaya baru konsumen berbelanja, maka pendapatan mereka akan terancam terus menurun. Kondisi tersebut juga dihadapi oleh UKM Dafathaallshop, Janti Kota Malang.
Melihat kondisi tersebut, sejumlah dosen dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi mencoba memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat, Sabtu (27/5/23).
Mengusung tema “Peningkatan tata Kelola dan pemasaran pada UKM Dafathaallshop untuk meningkatkan pendapatan keluarga di Malang",
kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi pelaku UMKM dalam memasarkan produk yang dihasilkannya.
Para pelaku UMKM tersebut diberi pembekalan tentang cara mempromosikan produk dan memasarkannya melalui market place. Harapannya, produk yang dihasilkan oleh UMKM tersebut bisa memiliki jangkauan luas dan dikenal par konsumennya.
"Perubahan sistem pemasaran dari cara konvensional ke cara digital yang dapat mengakses berbagai konsumen dari berbagai kalangan baik muda maupun tua, baik menengah atau atas telah merubah gaya konsumen dalam berbelanja barang yang diinginkannya." ucap Elly Lestari, Ketua Tim Pengabdi.
Sementara, Chusnul Chotimah, salah satu anggota tim pengabdi, menyatakan bahwa sistem penjualan secara konvensional sudah banyak ditinggalkan oleh pelaku usaha, banyak yang beralih ke cara digital. selain pemasaran yang cepat dan bisa menjangkau ke berbagi kota se-Indonesia, selain itu dapat meningkatkan pendapatan pedagang dua kali lipat dari biasanya.
Menurutnya, menurunnya jumlah pelanggan di toko kelontong dapat mengakibatkan matinya usaha kecil masyarakat. Namun, di sisi lain, pemilik toko kelontong seharusnya belajar atas munculnya cara berjualan secara digital. Hal ini perlu dilakukan, supaya toko-toko kelontong milik masyarakat tidak mati pertumbuhannya karena hal ini berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Untuk diketahui, peserta dari kegiatan ini adalah para ibu rumah tangga yang memiliki hobi berdagang sejak muda, namun terkendala dalam memahami bisnis digital yang menjadi tren hari ini.
Social Footer