Breaking News

Sandiaga Uno Ceritakan Desa Wisata Pada Seluruh Pemimpin Dunia

 

Sandiaga Uno Berfoto Bersama dengan Para Pemimpin Dunia Saat Menghadiri Forum UNWTO di Kamboja / Foto: Ist.
Sambangdesa.com - Sandiaga Uno, saat menghadiri forum Joint Forum United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yang diadakan oleh United National World Tourism Organization (UNWTO) yang digelar di Kamboja, mengungkapkan betapa pentingnya pencegahan pelanggaran adat di kawasan pariwisata, Kamis (15/6).

Menurut Sandiaga, untuk mencegah pelanggaran adat dan norma di kawasan pariwisata, wisatawan asing perlu menghormati dan menghargai kearifan lokal. Dengan demikian, sektor pariwisata dapat pulih dan berkembang, sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dengan aman dan nyaman.

Sandiaga juga menekankan pentingnya kesadaran wisatawan asing untuk menghormati adat istiadat saat mereka berlibur di destinasi pariwisata. Hal ini akan menciptakan saling ketergantungan antara wisatawan dan masyarakat sebagai pengelola destinasi wisata.

"Selain memperoleh perlindungan, penting bagi mereka untuk mematuhi kesepakatan dalam menghormati adat istiadat, budaya, dan kearifan lokal." ucap Sandiaga.

Menurut pandangannya, hal ini juga menjadi alasan mengapa Indonesia mendukung konsep Community Based Tourism (CBT) yang telah diperkenalkan melalui Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE).

Dengan menjaga kondisi yang aman dan nyaman di kawasan pariwisata, peluang usaha semakin terbuka. Selain itu, kehadiran wisatawan asing juga membuka peluang lapangan kerja baru dan berkualitas.

Menurutnya, kita memiliki kesempatan untuk mengembangkan sektor pariwisata dan menciptakan peluang usaha serta lapangan kerja dengan target mencapai 4,4 juta lapangan kerja pada tahun 2024.

Selain membicarakan tentang desa wisata, Sandiaga Uno juga membagikan sejumlah strategi dalam memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam sesi panel. Salah satu strateginya adalah penanganan pandemi Covid-19 yang dianggap sebagai faktor utama dalam pemulihan sektor parekraf.

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kerusakan yang luas di seluruh sektor usaha, termasuk parekraf, pada periode 2020-2022. Namun, saat ini sektor tersebut mulai pulih seiring dengan penanganan Covid-19 yang lebih baik. Kebijakan pelonggaran yang diterapkan oleh pemerintah telah membuka kembali peluang usaha yang sebelumnya meredup, dan hal ini juga membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Menurutnya, dampak pandemi ini sangat merusak sektor pariwisata dan menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Selama kunjungannya ke berbagai wilayah di Indonesia, ia melihat bahwa masyarakat masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan peluang usaha. Masyarakat juga sering menyampaikan kebutuhan akan lowongan kerja, dan hal ini sering kali ia dengar.

Sandiaga menyatakan bahwa ia memiliki fokus pada beberapa program utama, seperti pengembangan desa wisata dan peningkatan produk ekonomi kreatif lokal, untuk menciptakan peluang usaha bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta mencapai target penciptaan 2,6 juta lapangan kerja tahun sebelumnya.

"Untuk tahun depan, target kita adalah meningkatkan jumlah lapangan kerja berkualitas di sektor parekraf menjadi 4,4 juta," pungkas Sandiaga.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close