Breaking News

Perkuat Kelompok Binaan, Kemendes Siapkan Pasar

Sambangdesa.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sedang berusaha meningkatkan perekonomian warga desa melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD). Program ini, yang didukung oleh Dana Internasional untuk Pembangunan Agrikultural (IFAD), bertujuan untuk memastikan adanya pasar yang siap menyerap produk dari kelompok desa binaan.

Rikola Fedri, Analis Kebijakan dan Institusi IFAD, mengungkapkan bahwa pendekatan dalam pembinaan ini beralih ke pendekatan pasar. Bersama dengan fasilitator dari kabupaten, mereka melakukan riset untuk mengetahui kebutuhan masyarakat dan apakah kelompok binaan tersebut mampu memenuhinya.

Supervisi program TEKAD dilakukan di Desa Papang, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/6/23).

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa Kemendes PDTT, Syahrul; Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendes PDTT, Nugroho Setjo Negoro; Procurement Specialist, Masrina Sibadutar; Country Programme Officer, Anissa Pratiwi; M&E Specialist, Stania Yasin; dan Administrative Assistant, Sarwendah Utami.

Seperti yang diketahui, salah satu kendala dalam produksi kelompok binaan TEKAD adalah kesulitan dalam memasarkan berbagai produk unggulan desa. Meskipun kelompok binaan berhasil mengolah potensi desa, mereka masih menghadapi kesulitan dalam menjual produk-produk tersebut.

Menurut Victorius Jeraman, fasilitator TEKAD, terkadang meskipun hasil produksi sudah meningkat, tetapi sulit bersaing. Secara rasional, produk-produk yang sudah terkenal lebih banyak mendapatkan perhatian.

eresahan ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga oleh Kemendes PDTT dan IFAD. Oleh karena itu, melalui program TEKAD, akan ada pendampingan yang serius dimulai sejak proses pengemasan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.

"Kami bahkan mulai dari pengemasan, kualitas, dan pemasaran. Sentuhan teknologi diperlukan agar produk semakin baik dan hasilnya bisa cepat terlihat," tambahnya.

Dalam konteks ini, Kecamatan Satar Mese memiliki potensi dalam sektor pertanian dan peternakan. Dua rencana usaha yang akan dikembangkan adalah peternakan babi dan produksi jahe.

Berkaitan dengan jahe, pada tahun 2022, kelompok desa binaan diberikan bibit jahe untuk dimanfaatkan. Hingga tahun 2023, produk ini telah dikembangkan sehingga berhasil meningkatkan nilainya dengan menghasilkan serbuk jahe.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close