Abdul Halim Iskandar |
Oleh karena itu, Gus Halim, sapaan akrab Menteri tersebut, mengusulkan agar pengadaan makanan sehat untuk balita dapat melibatkan kader Posyandu dalam persiapannya. Kemendes PDTT telah menciptakan program ketahanan pangan dengan pendekatan sirkular ekonomi, yaitu program pembuatan makanan sehat dari hewan ternak seperti kambing atau ayam.
"Program ini akan menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat desa," ujar Gus Halim dalam sesi Live Instagram dengan Ahli Gizi Masyarakat, Dr. Tan Shot Yen, pada Rabu (21/6/2023). Gus Halim menyatakan bahwa jika 74.961 desa menjalankan program ketahanan pangan, hal itu dapat menggerakkan ekonomi desa dan secara signifikan meningkatkan ekonomi Indonesia.
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini juga menekankan bahwa dana desa tidak boleh digunakan sebagai honorarium bagi relawan dan kader desa. Namun, hal tersebut dapat digantikan dengan pemberian bantuan transportasi sebagai bentuk akomodasi. Dengan demikian, kader atau relawan dapat menggunakannya tidak hanya saat penimbangan berat badan atau imunisasi, tetapi juga untuk kunjungan ke rumah-rumah balita.
"Hal ini bertujuan agar pertumbuhan bayi-bayi di Indonesia, yang berkaitan dengan masa depan bangsa, dapat ditangani dengan baik," ujar Gus Halim. Dana desa juga dapat digunakan untuk membeli alat penimbangan bayi digital atau alat USG, selama hal tersebut belum dianggarkan oleh instansi lain.
Selain itu, dana desa dapat digunakan untuk keperluan apa pun selama terkait langsung dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat. Gus Halim menegaskan bahwa jika penggunaannya sesuai dengan peruntukannya dan memiliki administrasi yang jelas, tidak perlu khawatir akan muncul tuduhan korupsi.
"Tidak perlu ragu, kami telah bekerja sama dengan Kejaksaan dan Polri. Selama tidak ada niatan untuk menyalahgunakan dana desa, tidak perlu takut. Kepala desa tidak akan menjadi tersangka korupsi dana desa jika penggunaannya sesuai dengan peruntukkan," tegasnya.
Posyandu telah menjadi ujung tombak dalam pencegahan stunting di Indonesia. Hal ini didukung oleh hasil survei tahun 2023 oleh Health Collaborative Center (HCC), yang menunjukkan tingkat kepercayaan ibu terhadap layanan Posyandu, khususnya untuk ibu dan anak, sangat signifikan atau tinggi.
Social Footer