Breaking News

Luar Biasa, Kades Sidomulyo Jember Santuni Ratusan Anak Yatim dari Hasil TKD

Luar Biasa, Kades Sidomulyo Jember Santuni Anak Yatim dari Hasil TKD
Kamiludin, Kepala Desa Sidomulyo Silo Jember, Saat Mengajak Ratusan Anak Yatim Piatu yang Merupakan Warga Desanya Berbelanja Keperluan Hari Raya di Salah Satu Pusat Perbelanjaan di Kota Jember / Foto: Ist.


Sambangdesa.com - Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kamiludin, memberikan THR bagi ratusan anak yatim di desanya dari hasil sewa tanah kas desa (TKD). THR diberikan dengan cara mengajak ratusan anak yatim itu berbelanja di sebuah mal yang ada di kota Jember.

Dalam kegiatan tersebut, sekitar 112 anak yatim menggunakan tiga unit bus pariwisata untuk pergi ke Roxy Mall di Kecamatan Kaliwates yang berjarak sekitar 45 km dari Desa Sidomulyo. THR yang diberikan adalah sebesar Rp 500 ribu per anak, yang digunakan untuk membeli baju Lebaran.

Kamiludin mengatakan bahwa TKD di Desa Sidomulyo setiap tahunnya disewakan oleh pemerintah desa dan pada tahun ini berhasil laku seharga Rp 212.500.000. Dari hasil tersebut, pemerintah desa telah membentuk koperasi yang seluruh sahamnya dimiliki oleh para anak yatim.

"Ini adalah tahun kedua kami melaksanakan kegiatan belanja baju Lebaran sebagai pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi anak yatim atau piatu. Hari ini, kami membawa 112 anak menggunakan tiga unit bus pariwisata. THR ini didanai dari hasil sewa tanah kas desa (TKD) kami, yang seluas 10 hektare. Alhamdulillah, kami berhasil mendapatkan uang sebesar Rp 212.500.000," ujar Kamiludin pada Sabtu (15/4/2023).

Selain itu, pemerintah desa juga menyediakan tabungan pendidikan untuk anak-anak dari usia PAUD hingga SMA dan kegiatan usaha produktif untuk semua usia, yang manfaatnya juga untuk anak yatim. Kamiludin menyatakan bahwa anak yatim adalah wasilah untuk percepatan kemajuan desa dan doa-doa mereka akan membuat desa semakin maju dan pesat ke depannya.

Kamiludin sendiri adalah anak yatim dan merasa senang dapat membahagiakan ratusan anak yatim di desanya dengan mengajak mereka berbelanja di mal. Sebab, bagi anak-anak yatim ini, pergi ke swalayan atau mal merupakan sesuatu yang sangat langka dan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close